Cara Budgeting Sederhana untuk UMKM

Cara Budgeting Sederhana untuk UMKM

Surabaya, Indonesia – Mengatur keuangan dengan baik adalah kunci keberlangsungan usaha. Salah satu cara terbaik untuk menjaga arus kas tetap sehat adalah dengan membuat budgeting yang sederhana namun efektif. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis budgeting untuk UMKM agar lebih mudah dipahami dan diterapkan.

1. Mengapa Budgeting Penting?

Budgeting membantu UMKM untuk:
– Mengontrol arus kas agar tidak bocor.
– Menentukan prioritas pengeluaran.
– Mengetahui kapan perlu menambah modal atau mencari pinjaman.
– Menjadi dasar evaluasi kinerja usaha.

2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Kesalahan umum UMKM adalah mencampur keuangan pribadi dengan usaha. Mulailah dengan membuka rekening khusus untuk usaha agar semua transaksi lebih jelas dan mudah dicatat.

3. Buat Estimasi Pendapatan

Hitung berapa rata-rata pendapatan bulanan berdasarkan data penjualan sebelumnya. Jika usaha masih baru, buat estimasi realistis berdasarkan target penjualan.

4. Catat Biaya Tetap dan Biaya Variabel

– Biaya Tetap: sewa tempat, gaji karyawan, listrik, internet.
– Biaya Variabel: bahan baku, ongkos kirim, biaya promosi.
Dengan mencatat semua biaya, UMKM bisa mengetahui berapa modal yang dibutuhkan setiap bulan.

5. Tentukan Persentase Alokasi Budget

Sebagai panduan sederhana, UMKM bisa menggunakan rumus 50-30-20:
– 50% untuk operasional (biaya produksi, gaji, sewa).
– 30% untuk pengembangan (promosi, investasi alat, inovasi produk).
– 20% untuk tabungan atau dana darurat usaha.

6. Catat Semua Transaksi

Gunakan buku kas, Excel sederhana, atau aplikasi akuntansi untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Kedisiplinan dalam mencatat transaksi akan memudahkan evaluasi dan perencanaan.

7. Evaluasi Budget Secara Berkala

Setiap akhir bulan, bandingkan rencana budget dengan realisasi. Periksa apakah ada pengeluaran yang membengkak dan apakah pendapatan sesuai target. Evaluasi ini penting untuk perbaikan strategi usaha ke depan.

Kesimpulan

Budgeting sederhana membantu UMKM menjaga kesehatan keuangan dan mengarahkan usaha ke jalur yang lebih terkontrol. Dengan memisahkan keuangan, mencatat transaksi, dan rutin evaluasi, UMKM bisa mengurangi risiko kebocoran kas dan lebih siap menghadapi tantangan bisnis.

Referensi : 

Garrison, R. H., Noreen, E. W., & Brewer, P. C. (2018). Managerial Accounting. McGraw-Hill Education.

Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2015). Cost Management: Accounting and Control. Cengage Learning.

Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2014). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Pearson.

Tambunan, T. (2019). UMKM di Indonesia. Ghalia Indonesia.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *